KABUPATEN BATANG, 27 Mar 2020

Saya sangat setuju dengan pengkajian ulang proyek PLTU di Batang di situasi seperti ini. Saya bukan warga asli Batang, hanya pendatang yang datang untuk bekerja di salah satu kontraktor. Setiap pagi di area main gate, selalu terjadi kepadatan baik oleh pejalan kaki ataupun kendaraan minibus/mobil. Bukan suatu kebanggaan saat melihat orang bersemangat berbondong-bondong masuk kerja. Miris. Amat sangat miris. Ketika pemerintah dengan gencarnya menyerukan untuk mengurangi aktivitas luar rumah untuk memutus mata rantai penyebaran corona, namun manajemen pengelola PLTU sepertinya belum ada rencana untuk mengurangi melakukan lockdown/ penutupan sementara. Ketika polisi membubarkan paksa suatu resepsi pernikahan, nampaknya keadaan/kerumunan disini adalah suatu hal yang biasa saja. Setidaknya, kalaupun proyek ini tidak akan ditutup sementara, paling tidak mengurangi jumlah pekerja sementara atau mengurangi jam kerja proyek. Siapa yang menjamin diantara ribuan orang yang bekerja di dalam proyek ini bebas dari corona? Siapa yang bisa menjamin hanya dengan pengecekan suhu tubuh bisa mencegah penyebaran virus ini? Bahkan pengecekan suhu tubuh di area main gate PLTU baru dilakukan sehari yang lalu, 26 Maret 2020. Dan hasilnya? Kerumunan yang mengerikan. Tidak efektif sama sekali. Maaf. Kurang efektif. Orang berhimpitan, berkerumun, saling senggol hanya untuk antri suhu badan. Bagaimana kalau saat mereka yang tidak sakit lantas masuk dalam kerumunan itu dan tertular karena kontak langsung dengan orang yang sakit? Hmmm.. Dimohon dengan sangat, pertimbangkan kembali proyek ini. Mereka bilang, ini proyek pemerintah untuk kepentingan rakyat. Tapia apa harus dengan mengorbankan keselamatan ribuan orang?