KABUPATEN BATANG, 30 Dec 2019

Assalamualaikum Wr.Wb. Salam hormat dari saya, saya adalah seorang guru yang terbilang masih muda di salah satu sekolah swasta daerah Bandar. Saya hanya ingin bercerita dan mungkin cerita ini mewakili guru di Indonesia khususnya Jawa Tengah. Kami mengajar setiap pagi dan pulang menjelang sore selama 1 minggu, namun disisi lain kami (honorer) juga memikirkan bagaimana caranya agar dapur tetap "ngebul", sebenarnya kami memprioritaskan anak anak di sekolah, tetapi kebutuhan pokok di rumah menghalangi kami untuk fokus kesana. Gaji kami, hanya beberapa ratus ribu, sehingga kami terkadang membagi waktu antara mengajar dan memenuhi kebutuhan rumah. Seandainya gaji kami layak, kami tidak akan terlalu pusing di sekolah, kami akan sedikit lebih fokus untuk mendidik karena kebutuhan rumah sudah tuntas, tetapi realitanya kami sebagai honorer masih mengajar dengan penuh kekhawatiran, mengingat, tanggung jawab kami bukan hanya kepada siswa, melainkan juga kepada keluarga kami di rumah. Cukup sedih karena pendidikan merupakan pondasi utama regenasi bangsa, tetapi tenaga yang ada di dalamnya fikirannya terbagi antara mendidik, dan memenuhi kebutuhan hidup sehingga tingkat kefokusan kami untuk mencetak generasi tertanggu. Gaji saya pribadi, hanya 300 ribu selama satu bulan, dan saya harus berangkat pagi, pulang sore setiap hari kecuali minggu. Saya prihatin melihat orang tua di rumah sudah semakin renta usianya, secara moril, saya ingin menjadi tulang punggung. Namun, berangkat setiap hari dengan gaji 300 ribu sangatlah berat di era sekarang untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarga. mohon solusi dari panjenengan. Terimakasih. Wassalamualaikum.