Rincian Aduan : LGWP53884359

Selesai Public

KOTA SURAKARTA, 08 Jul 2020

Perlu adanya KPK dan Kemenkes untuk meninjau kembali sistem kerja igd dan yg katanya garda terdepan di RSD. Moewardi. Ibu saya sejak Maret difonis sakit Leukimia dan telah menjalani beberapa kali opname di RSD. Moewardi hingga sempat kemoterapi Leukimia. Setelah pulang dari kemoterapi, ibu rawat jalan selama 2 minggu di rumah. Dan selama di rumah ibu hanya bertemu dgn keluarga saja. Tgl 30 Juni saya melakukan rapid tes di RS. DR. OEN dengan hasil NON REAKTIF. Pada tanggal 5 Juni ibu dibawa ke IGD RSD Moewardi karena kaki nyeri, lemas, sesak, dan batuk. Batuk ibu merupakan efek dari sakit leukimia (kata dokter leukimia ketika kontrol). Akan tetapi, di IGD ibu ditangani oleh dokter paru bagian igd dan dicurigai terkena covid hingga akhirnya dibawa ke ruang isolasi covid. Secara nalar, hasil rapid saya non reaktif knpa ibu bs dicurigai covid hanya karna sesak nafas? Padahal setiap hari saya memandikan dan merawat ibu. Pasien dengan riwayat Leukimia itu rentan dgn virus. Jadi ibu ibarat dimasukkan ke kandang kematian oleh orang yg katanya garda terdepan. Senin, 6Juni sore ibu meninggal. Selama rentan waktu minggu sore--senin tidak ada kabar dr pihak rumah sakit mengenai perawatan ibu. Mohon pak Ganjar, kami minta keadilan atas ini semua. Agar ibu tenang di sisi Tuhan

0 Orang Menandai Aduan Ini