Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP36362061
KABUPATEN DEMAK, 29 Jan 2016
Penggusuran yang akan dilakukan PT KAI terhadap Penghuni Rumah warga di dekat pasar ganepo mranggen demak jelasnya nama alamatnya komplek perhutani itu apakah lahan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau swasta. Yang saya pertanyakan disini, 1.Klo kereta api swasta,knp kok gk ada sertifikatnya.yg ada sertifikat atasnama negara. 1.Klo kereta api BUMN (Badan Usaha Milik Negara) kok tdk mematuhi aturan tarif sewa tanah negara yg sudah diatur pemerintah,dan knp dlu tarif sewanya yg layak sesuai aturan negara akan tetapi mulai sekarang yg naiknya sewa mahal luar biasa??? 2.Karena rakyat kecil/pensiunan merasa cocok harga sewanya yg dlu layak sesuai aturan negara,sudah merasa nyaman karena sudah tinggal di sana puluhan tahun zaman nenek moyang.Saya tau aturan dari PT.Kereta api yg mengamankan aset2 nya,akan tetapi warga sana tidak merebut lahan tp sewa yg layak atas lahan yg dlu milik PJKA/BUMN Negara yg dulunya??? 3.lahan sana padahl tdk untuk buat proyek kereta api (doble track sudah selesai,dll) aneh saja kok ada penggusuran paksa. 4.Kami ini warga Negara Indonesia yg tinggal di indonesia,bukan warga asing. negara menjamin kesejahteraan warganya khususnya warga kecil. Setau saya dasar Perhitungan sewa rumah negara, mengacu pada : Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 373/Kpts/M/2001 Tentang Sewa Rumah Negara Tata cara perhitungan Rumus Sewa : Sb = 2,75 % x [(Lb x Hs x Ns) x Fkb] x Fk Sb : Sewa bangunan per bulan 2,75 % : Prosentase sewa terhadap nilai bangunan Lb : Luas bangunan dalam meter persegi Hs : Harga satuan bangunan per meter persegi Ns : Nilai sisa bangunan/layak huni (60 %) Fkb : Faktor klasifikasi tanah/kelas bumi ( % ) Fk : Faktor keringanan sewa untuk PNS (5 %) Terus, kenapa bisa naik sampai 1000% lebih? Sekarang, terjadi dimana2, PT KAI melakukan penggusuran secara paksa (dengan alasan penghuni rumah negara tidak membayar sewa). Tentu saja tidak bisa membayar, siapa yang bisa membayar dengan kenaikan 1000%, uang pensiun aja hanya cukup untuk kebutuhan sehari2. Rakyat sengaja dikenakan tarif sewa 1000%, supaya tidak mampu bayar lagi, dan langsung diusir??? Soalnya kabar sdh beredar jauh2 hari dibuat permainan sama OKNUM dan PIHAK OKNUM PASAR GANEPO,dibuat komersilkan untuk keuntungan pribadi. Hati nuraninya dimana??? kasian yg sudah bangun rumah mahal2 sampai hutang2 karena sudah puluhan tahun dihuni merasa sudah bayar sewa yg layak dan betah di sana karena anak-anaknya yg sekolah disana. malah sekarang yg naiknya luar biasa sampai ratusan juta/tahun itu padahal sewa,memang itu bukan lahan warga tapi PT. Kereta Api, tetapi knp TIDAK ADA GANTI RUGI BONGKAR BANGUNANNYA . itu perlu di cek ke lokasi sama orang KERETA API/Pemerintah setempat yg terpercaya. Mohon perhatian Bapak Gubernur Jawa Tengah. Saya sangat berharap, pensiunan dan penghuni sana orang2 kecil yg masih punya anak yg masih sekolah jangan sampai putus sekolah yg menempati rumah negara karena kena gusuran, Hak Asasi Manusia nya dibela. Tolong diperhatikan nasib2 Penghuni Rumah Negara yang akan digusur secara paksa oleh PT KAI, di seluruh pelosok Indonesia .......... Mohon maaf bila ada kata saya yg tdk berkenan/kecewa .Terima kasih Mohon ditindaklanjuti segera, Terima kasih
Disposisi
Jumat, 29 Januari 2016 - 06:14 WIB
Admin Gubernuran