Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP08312830
KABUPATEN SRAGEN, 18 Oct 2024
Assalamualaikum wr wb. Selamat siang Pak Gubernur yang kami hormati. Ijin melapor Pak mengenai pungli berkedok "SUMBANGAN SUKARELA" semuanya hanya permainan tata bahasa untuk memperhalus kegiatan yang akan dilakukan oleh sekolahan dan komite. Pak Gubernur mohon ditindak lanjuti mengenai pungli-pungli terutama di Sekolah Negeri. Ditempat kami ada beberapa sekolah-sekolah yang mengatasnamakan "SUMBANGAN SUKARELA" tetapi kegiatannya tidak jauh dari kata "PUNGLI" hanya dirubah kata-katanya. Lapor Pak untuk SMP Negeri 1 Gemolong, saat ini sedang dalam proses pungli dengan judul "SUMBANGAN SUKARELA" para komite dan Ketua Komite khususnya pintar mengolah kata dan cerdik dalam berbicara dan berstrategi juga. Semua sudah diantisipasi oleh beliau dengan merekam saat rapat orang tua murid. Sempat terjadi perbedaan pendapat. Tapi apa daya kami takut jika menyuarakan ketidak setujuan kami, kasihan anak-anak kami yang bersekolah disitu. Kami ndak mungkin berontak saat rapat tersebut, karena takut akan ada perlakuan berbeda kepada anak-anak kami. Saya yakin Pak Gubernur memahaminya. Dalam rapat tersebut kami dibuat seolah-olah yang menentukan "SUMBANGAN SUKARELA" yang secara tersirat tadinya diminta sebesar @Rp. 600.000 akhirnya dimainkan kondisinya biar seolah yang menentukan orang tua murid (bukan pihak sekolah dan komite)menjadi "minimal" @Rp. 200.000. Kami akui ketua komite pintar mengolah kata-kata, mengolah kondisi, memainkan psikologis kami. Tetapi yang kami ketahui, sekolah itu gratis dari SD, SMP, SMA, mengapa sekolah masih meminta-minta sumbangan? apa pemerintah miskin? apa pajak yang kami bayarkan kurang? apa begini cara-cara pemerintah untuk mencari dana diluar programnya? Mohon tindak lanjutnya Pak, kami beberapa banyak yang sudah transfer. Bapak boleh langsung cek ke sekolah, tanya ke murid-murid. Banyak buktinya kalau mau penyelidikan. Dan sekali lagi kami sampaikan bahwa pemimpin rapat saat itu Bapak Ketua Komite orangnya "CERDAS" kata-katanya. Kami pembayar taat pajak Pak, penghasilan kami lebih rendah daripada para guru disana dan anggota komite. Sekolah juga pintar mengatur strateginya dengan melibatkan tiap kelas ada beberapa wali murid untuk menjadi "AMONG PUTRO" demi mensukseskan kegiatan pungli yang diperhalus menjadi "SUMBANGAN SUKARELA" Benar kata mereka, "INI SUMBANGAN SUKARELA SIFATNYA TIDAK WAJIB" tetapi yang nyumbang didaftar nama dan jumlah sumbangannya. Terus bagi yang tidak menyumbang kan jadi gimana tho Pak? "SUMBANGAN SUKARELA" tetapi yang tidak nyumbang "TERLIHAT/DIKETAHUI" terus kami harus bagaimana Pak? Kami sudah bayar pajak rumah, pajak motor, pajak penghasilan, pajak belanja. Program pemerintah pusat sekolah gratis. Tapi dilapangan "zonk" kasihan kami yang penghasilan tidak tetap Pak. Buruh tani, buruh warung, dagang di pasar. Sekali lagi mohon tindak lanjutnya Pak untuk SMPN 1 Gemolong. Sekolah dan Ketua Komite sangat "CERDAS" sudah siap bukti rekaman dari pihak beliau dan siap jika ada laporan. Buktikan saja sama semua anggota rapat Pak. Terimakasih Pak. Waalaikumussalam Wr Wb
1 Orang Menandai Aduan Ini
Disposisi
Jumat, 18 Oktober 2024 - 12:09 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Jumat, 18 Oktober 2024 - 13:02 WIB
Kabupaten Sragen
kami koordinasikan dg instansi terkait, terimakasih.
Progress
Jumat, 18 Oktober 2024 - 13:57 WIB
Kabupaten Sragen
hasil koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen sbb :
Terimakasih atensi dan aduannya terkait SMP N 1 GEMOLONG.
TIM DISDIKBUD akan segera meminta klarifikasi dari KS dan Komite Sekolah. terimakasih.
Selesai
Senin, 21 Oktober 2024 - 15:37 WIB
Kabupaten Sragen
Demikian hasil klarifikasi yang Kami lakukan
Terima kasih