KABUPATEN PURBALINGGA, 03 Feb 2022

selamat pagi pak Ganjar,,, saya ada sedikit kisah baru saja 2 hari kemarin... saya adalah salah satu pemuda dan anggota karang taruna desa Kedunglegok, kecamatan Kemangkon, kabupaten Purbalingga.. kemarin hari Selasa tgl 1 Februari 2022 pada pukul 20:00, kami pemuda desa dan bergabung dengan karang taruna,melaksanakan kegiatan pembrantasan togel di desa kami, kami melakukan tidak bersama satuan kepolisian, kami hanya pemuda saja... kami minta/sita kupon togel tersebut dari berbagai bandar di desa kami, ada 4 bandar togel di desa kami, tetapi yang satu sudah tutup sebelum kami datangi. Lalu kupon tersebut kami bawa ke rumah kepala desa, dan kami laporkan kegiatan tersebut. pak kepala desa memanggil pihak yg berwajib untuk menyelesaikan permasalahan ini... dan akhirnya sekitar pukul 22:00 datanglah satuan dari kepolisian di ikuti dari babinsa... lalu terjadilah tanya jawab... """nah,, disini saya merasa tersinggung sekali pak, atas apa yang disampaikan oleh pihak kepolisian... ada salah satu polisi yang perkataannya seperti menyudutkan saya pak, seperti menakut nakuti saya pak... perkataannya seperti " mas, njenengan salah.. coba njenengan pikirkan, apabila dari pihak bandar besar tidak terima atas kerugian ini, apakah njenengan mau tanggung jawab?, ini kerugiannya besar mas, hati hati lho kamu mas,. ". dengan sangat garang polisi itu menatap saya pak,, seketika saya langsung berfikir, mengapa seorang polisi malah bersikap dan berkata seperti itu,, sontak saya langsung menjawabnya " lho pak,, togel ini kan perbuatan tidak benar, kok jadi saya yg selalu disalahkan? ". dan polisi tersebut diam dan mengalihkan pembicaraan..terlintas di mata saya, ada papan nama dibaju polisi tersebut, lalu saya ingat ingat sampai hari ini, dan nama polisi tersebut adalah Wiarto... apakah seorang polisi pantas berbicara seperti itu, bukankah seorang polisi itu seharusnya bangga dengan kami atas apa yang sudah kami lakukan yaitu pemberantasan togel dan perjudian darat lainnya... dan dari pihak polisi seluruhnya seperti menatap saya dengan kesal, ada pihak dari polsek menatap saya dengan penuh amarah, dia adalah salah satu sahabat dari bandar togel tersebut,,, yang saya tau beliau bernama Asep... tetapi dari sekelompok jajaran aparatur itu hanya babinsa dari kodim yang sangat mengapresiasi dan bangga terhadap kegiatan yang kami lakukan, dan yang saya tau beliau bernama Pak Agung.. singkat saja, pertemuan itu pun diakhiri dengan damai antara pemuda dan bandar togel... dan keputusan dari kepala desa togel dan segala perjudian kami tutup khusus di desa Kedunglegok... Di sini saya simpulkan bahwa ,, apakah tindakan kami melanggar hukum pak? , sampai sikap seorang polisi seperti itu kepada saya...?? mohon perhatian dari Bapak Gubernur, Pak Ganjar idolaku 🙏🙏🙏