Laporan telah diteruskan ke DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Terima kasih laporannya

Kami telah berkoordinasi dengan Bidang terkait

Dari permasalahan yang Saudara sampaikan dapat kami informasikan hal-hal sebagai berikut : - Permasalahan kenapa sekarang jualan di pasar semakin sepi, yang ramai hanya di swalayan dapat ditinjau dari beberapa segi : 1. Kenapa orang lebih senang belanja di swalayan, karena kalau di swalayan kita merasa lebih nyaman, terutama dari segi kebersihan toko/swalayan....sementara kalau di pasar kebersihan nya kurang terjaga. 2. Barang-barang yang dijual di swalayan kualitas nya lebih bagus dibanding dengan yang di pasar, meskipun kadang harganya lebih mahal, tetapi karena kualitasnya lebih bagus sehingga orang lebih suka memilih belanja di  swalayan 3. Ada event-event tertentu dimana di swalayan sering memberikan diskon yang membuat pembeli lebih senang berbelanja di swalayan karena ada diskon tertentu. Kami bisa memberikan masukan : 1. Buatlah pasar senyaman mungkin dan sebersih mungkin (bisa dibicarakan dengan pedagang-pedagang lainnya untuk membuat pasar senyaman dan sebersih mungkin) 2. Upayakan untuk selalu menjual barang-barang dagangan dengan kualitas yang baik sehingga tidak kalah dengan kulaitas barang yang dijual di swalayan Demikian yang bisa kami sampaikan, matur suwun  Sebagai tambahan informasi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Boyolai telah mengirim surat kepada Gubernur Jawa Tengah c.q Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah tanggal 2 Pebruari 2022 perihal aduan Gubernur Jawa Tengah, ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan sebagai berikut : 1. Pemerintah Kabupaten Boyolali telah melakukan beberapa langkah perbaikan dalam hal pengembangan, penataan maupun pembinaan pasar rakyat dengan pembangunan pasar rakyat baik relokasi, maupun revitalisasi pasar sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI); 2. Pemerintah Kabupaten Boyolai telah mengatur tentang pengelolaan dan pemberdayaan pasar tradisional/rakyat yang bertujuan agar tercipta pasar yang tertib, teratur, aman, bersih dan sehat, memberdayakan potensi ekonomi lokal, dan memberdayakan pasar agar mampu berkembang, bersaing, tangguh, maju dan mandiri, dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional; 3. Pemerintah Kabupaten Boyolali juga telah mengatur pertumbuhan pusat perbelanjaan dan toko swalayan agar terjadi keseimbangan dengan pasar rakyat sebagai mana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Penataan dan Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan; 4. Terkait kondisi saat ini bahwa pasar rakyat dalam hal ini Pasar Karanggede sepi pengunjung dan semakin sedikit orang yang berbelanja di pasar rakyat, berdasarkan pengamatan dan pemantauan yang dilakukan di lapangan kondisi tersebut tidak hanya di Pasar Karanggede namun juga di seluruh pasar rakyat di Kabupaten Boyolali. Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor : 1. Adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk mengurangi interaksi langsung; 2. Semakin banyaknya pedagang keliling sehingga lebih mendekatkan diri dengan konsumen, dengan sistem jemput bola konsumen tidak perlu lagi berbelanja ke pasar; 3. Perubahan gaya hidup saat ini yang lebih memanjakan konsumen dengan belanja secara online yang lebih simple, murah dan sesuai selera. Demikian beberapa hal yang dapat kami sampaikan agar menjadikan periksa, terima kasih.