Detail Aduan

Lihat detail lengkap aduan LGMB43094868

Rincian Aduan

LGMB43094868

Progress Public
KOTA SEMARANG
28 Nov 2025
0 ditandai
Perihal: Aspirasi Pembangunan Kereta Api Bandara Ahmad Yani Semarang, Jalur KA Pelabuhan Tanjung Emas, dan KA Regional Kedungsepur Kepada Yth. Bapak Gubernur Provinsi Jawa Tengah di Semarang Dengan hormat, Kami masyarakat/pengguna transportasi di wilayah Semarang dan aglomerasi Kedungsepur (Kendal–Demak–Ungaran–Semarang–Purwodadi) menyampaikan aspirasi serta permohonan agar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkenan mendorong, mengoordinasikan, dan memperjuangkan pembangunan serta pengembangan jaringan kereta api strategis di Semarang Raya, meliputi: 1. Kereta Api Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang Bandara Ahmad Yani merupakan gerbang utama Jawa Tengah. Akses menuju bandara masih sangat bergantung pada kendaraan pribadi/taksi/bus, yang memicu kemacetan koridor bandara, biaya perjalanan tinggi bagi masyarakat, serta polusi perkotaan. Kehadiran KA Bandara akan menyediakan akses cepat, tepat waktu, nyaman, dan terjangkau; menekan kemacetan dan emisi; serta meningkatkan daya saing Semarang sebagai kota metropolitan, pusat investasi, pendidikan, dan pariwisata. 2. Kereta Api ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Pelabuhan Tanjung Emas merupakan simpul logistik vital di Jawa Tengah. Arus barang yang dominan melalui truk menyebabkan kemacetan logistik, biaya tinggi, kerusakan jalan, dan risiko kecelakaan. KA menuju pelabuhan (utama untuk angkutan barang dan kemungkinan layanan pekerja pelabuhan) akan meningkatkan efisiensi rantai pasok, menurunkan biaya logistik regional, mendukung industri/UMKM, serta memperkuat posisi Jawa Tengah dalam konektivitas multimoda nasional. 3. Kereta Api Regional/Komuter Kedungsepur Mobilitas harian pekerja, pelajar, dan warga lintas Kendal–Semarang–Demak–Ungaran–Purwodadi sangat tinggi, namun belum didukung transportasi massal berbasis rel. Ketergantungan pada kendaraan pribadi menimbulkan kemacetan kronis, pemborosan waktu/energi, dan ketimpangan akses. KA Regional Kedungsepur akan menjadi tulang punggung komuter antarkabupaten/kota, memperkuat pemerataan ekonomi, memperlancar akses pendidikan–kesehatan–kerja, serta mendukung kawasan industri dan pertumbuhan Semarang Raya. Usulan kami: - Menyusun studi kelayakan (FS) dan masterplan terpadu jaringan KA Semarang–Kedungsepur yang terintegrasi dengan stasiun, terminal, bandara, dan pelabuhan. - Memperjuangkan penetapan KA Bandara Ahmad Yani dan KA Pelabuhan Tanjung Emas sebagai proyek prioritas melalui sinergi Pemprov Jateng–Pemkot/Pemkab–Kemenhub–PT KAI, termasuk skema pendanaan APBN/KPBU/sinergi BUMN. - Mengembangkan layanan komuter Kedungsepur secara bertahap pada koridor utama Kendal–Semarang, Semarang–Demak, Semarang–Ungaran/Ambarawa, dan Semarang–Purwodadi dengan frekuensi memadai sesuai kebutuhan harian masyarakat. Demikian aspirasi ini kami sampaikan demi kemaslahatan masyarakat, peningkatan konektivitas, dan penguatan ekonomi Jawa Tengah. Besar harapan kami agar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat menindaklanjuti permohonan ini melalui kajian serius serta langkah nyata di tingkat daerah maupun pusat. Kami siap mendukung dengan partisipasi publik dan masukan teknis bila diperlukan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak Gubernur, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami,

Disposisi

Sabtu, 29 November 2025 - 03:54 WIB

Admin Gubernuran

Laporan telah diteruskan ke DINAS PERHUBUNGAN

Verifikasi

Senin, 01 Desember 2025 - 16:37 WIB

DINAS PERHUBUNGAN

Akan segera kami TL 

Progress

Senin, 01 Desember 2025 - 16:37 WIB

DINAS PERHUBUNGAN

Terimakasih atas usulan saudara untuk mendorong program angkutan masal berbasis rel, dapat kami sampaikan bahwa saat ini akses ke bandara telah dilayani oleh BRT Trans Semarang yang terintegrasi dengan BRT Trans Jateng, untuk dukungan kereta api regional yang nantinya juga akan terintegrasi saat ini sedang berproses kajian angkutan masal berbasis rel untuk wilayah Metropolitan Kedungsepur melalui program UK PACT, dengan rekomendasi pengembangan koridor Timur Barat (Kendal-Semarang-Demak-Grobogan), dan koridor Utara Selatan (Semarang-Kab Semarang-Salatiga) dengan layanan peningkatan BRT, dan pada bulan Desember 2025 ini akan dilaksanakan pembahasan dengan stakeholder terkait yang dikoordinir oleh Kementrian Perhubungan RI untuk menerjemahkan model integrasi transit serta merumuskan strategi integrasi kawasan. Dan untuk Kereta Api ke Pelabuhan Tanjung Mas saat ini telah selesai pembangunannya dan masih dalam proses sertifikasi kelaikan oleh Kementrian Perhubungan RI yang ditargetkan akan selesai awal tahun 2026, sejalan dengan hal ini Kemenko Bidang Perekonomian RI telah mengkoordinasikan stakeholder terkait pada Oktober 2025 untuk melakukan persiapan integrasi angkutan multimoda ini.