Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP42683793
KABUPATEN PEMALANG, 15 Oct 2016
Assalamu'alaikum Wr. Wb Dengan Hormat Kepada YTH. Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar.... Saya adalah orang tua siswa kelas 3A SDN Kebondalem 02 Pemalang Jawa Tengah. Ini adalah puncak keluhan saya terhadap pendidikan di SDN Kebondalem 02 khususnya kelas 3A. Berawal dari anak saya masuk dalam kelas 3A, pada saat pertama kali masuk kelas 3A dibawah penanganan wali kelas bernama Pak Ign. Subari. Minggu pertama masuk sekolah setelah Idul Fitri bulan Juli 2016, terinformasi dari anak-anak tidak ada pelajaran. Saya masih memaklumi mungkin masih suasana Halal Bihalal, namun hal tersebut berlanjut sampai minggu kedua. Dan pertama kali langsung diberikan PR (Pekerjaan Rumah) dari Pak Subari untuk anak-anak dengan cara dikte (dibacakan soalnya). Sampai detik ini PR tersebut tidak pernah dicocokkan supaya anak-anak tahu jawaban yang salah dan benar. Kemudian saya mendapat pengaduann dari anak saya bahwa Pak Subari sering marah-marah tidak jelas, bicara kasar (maaf : Setan, Goblok, dan Kebun Binatang) didepan kelas pada saat memarahi siswa. Hal tersebut tidak saya telan mentah-mentah, saya kroscek ke orang tua siswa yang lain. Bahkan saya tanya ke siswa yang pernah mau dilempar tempat kacamata. Dan jawabannya adalah sama....Belakangan saya ketahui bahwa Pak Subari kena stroke sehingga emosinya tidak stabil, artikulasi bicara juga tidak jelas dan selama ini kalau mengajar selalu didampingi oleh istrinya (yang sudah pensiun). Dan istrinya pun tidak pernah membantu meredakan emosi Pak Bari bila sedang marah, hanya diam. Setelah itu saya menyampaikan hal tersebut ke Kepala Sekolah SDN Kebondalem 01 yaitu Pak Cipto Wibowo. Beliau mengatakan akan mencoba memanggil Pak Subari, namun sampai saya menulis surat ini Pak Subari masih bersikap sama. Dan bila membagikan buku ke siswa dengan cara dilempar, bahkan pernah buku salah satu siswa dibuang ke tempat sampah hanya karena siswa tersebut ngobrol dengan teman sebangkunya. Saya dengar dari siswa-siswa kelas 3A, Pak Subari tidak pernah mengajarkan pelajaran. Kegiatan belajar setiap hari hanya menggambar dan disaat siswa menggambar Pak Subari duduk-duduk diluar kelas. Untuk kedua kalinya saya menghadap ke Kepala Sekolah, dan saya tidak sendiri tetapi beserta 7 Orang Tua Murid kelas 3A. Maksud kami adalah meminta agar Wali Kelas 3A diganti, karena sikap Pak Subari yang KASAR ditiru oleh siswa baik dirumah maupun di Sekolah. Namun Beliau mengatakan semua tergantung dari Diknas, dan kami menduga Pak Subari tidak bersedia Pensiun Dini karena takut kehilangan "uang sertifikasi guru". Kemudian tgl 14 Oktober 2016 saya ke sekolah, hendak menjemput anak pulang sekolah. Kebetulan hari itu ada kegiatan kesenian, salah satu orang tua siswa hendak mengantarkan seruling ke anaknya yang kelas 3A. Kemudian ibu tersebut awalnya mau menitipkan ke Satpam Sekolah, namun saya bilang "sudah Bu, sebaiknya diantar langsung ke kelas saja soalnya Satpam sedang sibuk mengatur siswa kelas 1 didepan sekolah. Kemudian ibu tersebut saya antar ke kelas, dan kami terkejut setelah pintu kelas terbuka suasana Ruang Kelas berantakan. Dan menurut siswa-siswa bahwa dari PAGI TIDAK ADA GURU MASUK KELAS. Saya kesal sekali waktu itu dalam pikiran saya "kalau anak-anak didalam kelas ada yang berantem atau dikeroyok, gimana? Tidak akan ada Guru yang tahu. Kemudian saya dengan nada kesal lapor ke Kepala Sekolah. Jawaban Kepala Sekolah "tadi ada guru bahasa inggris masuk kelas". Kemudian saya jawab "lho kata anak-anak g ada guru yang masuk kok Pak dari pagi. Baru setelah itu Beliau ke Ruang Guru dan memanggil salah satu Guru Baru untuk masuk. Yang membuat aneh adalah hari Sabtu tidak ada pelajaran Bahasa Inggris, adanya IPA dan IPS. Kalau saja saya tidak masuk ke kelas mungkin sampai pulang pk 11.00 tidak akan ada guru yang mengajar. Yang kami pertanyakan sebagai Orang Tua Murid, sejauhmana peran Kepala Sekolah? Apakah tidak pernah cek ke kelas satu persatu untuk memastikan Guru mengajar sesuai Jadwal? Sehingga tidak hanya mementingkan fisik bangunan sekolah saja yang diperiksa setiap hari. Kemudian Kepala Sekolah sudah mengetahui dari laporan Bu Endang guru kelas 1 dan guru-guru yang lain bahwa Pak Subari sikapnya sama sekali tidak mencerminkan sebagai Guru apalagi dicobtoh. Namun Kepala Sekolah tidak percaya dan cenderung membiarkan. Guru-guru juga sudah mengingatkan ke Pak Subari, namun ybs bukan introspeksi diri malah marah-marah ke Guru tersebut. Apakah sudah tidak ada perhatian ke siswa mengenai masa depan mereka? Ilmu apa yang mereka terima bila pendidiknya demikian.... Padahal kami menitipkan anak-anak kami ke SDN Kebondalem 01 karena SD favorit bahkan SD Rujukan....namun mengapa kualitas dan perhatian ke siswanya demikian memprihatinkan? Mohon dengan sangat agar keluhan ini ditindak lanjuti sebelum korbannya adalah siswa generasi penerus bangsa. Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Disposisi
Senin, 17 Oktober 2016 - 05:49 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Jumat, 10 Maret 2023 - 13:48 WIB
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LAPORAN DITERIMA