Rabu, 11 Maret 2020 - 09:48 WIB
DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
Budidaya Porang
Porang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan dan industri. Tanaman porang dapat tumbuh di jenis tanah apa saja. Tapi porang akan tumbuh dengan baik di tanah yang memiliki naungan. Contohnya ialah dibawah pohon jati, mahoni dan sengon.
Teknik Perkembangbiakan
teknik yang bisa dipakai untuk membuat bibit porang. Teknik budidaya porang yang pertama bisa dengan menggunakan biji. Perlu diketahui bahwa porang akan berbunga pada periode 4 tahun. Bunga tersebut akan berubah menjadi buah dan kemudian menghasilkan biji yang baik dikembangbiakan pada musim hujan.
Teknik yang kedua ialah dengan bintik yang ada di antara batang dan cabang porang. Bintil yang dipanen ternyata bisa disimpan dan ditanam kembali sebagai bibit porang. Teknik yang ketiga yaitu dengan menggunakan umbi. Umbi porang yang dipanen, dapat ditanam kembali. Umbi ini menggunakan cara tanam di lahan pertanian.
Tanam Sekali
Cara menanam yang baik tentu saja dibawah naungan pohon-pohon besar seperti pohon jati di kawasan perhutani. Dengan menggunakan sistem bercocok tanam seperti itu penduduk sekitar tidak akan merusak tanaman perhutani lainnya.
Memilih Umbi
Porang dapat dipanen setelah 3 tahun tumbuhan tersebut ditanam. Cara memanennya ialah dengan mengambil umbi yang paling besar dari tumbuhan tersebut. Umbi yang kecil dibiarkan saja di lahan pertanian agar pada saat musim hujan umbi tersebut dapat tumbuh lagi. Setelah umbi yang besar diambil dan dibersihkan dari tanah dan akar, umbi kemudian dipotong, diiris, lalu dijemur. Cara mengiris menentukan kualitas porang.
Jarak tanam porang
Apabila bibit berasal dari umbi maka perlu dibuat lubang
tanam dengan ukuran 60 x 60 x 45 cm,
jarak antara lubang
tanam 90 x 90 cm. Kalau
tanaman porang dirancang untuk menghasilkan ubi berkuran kecil-sedang, maka
jarak antar lubang
tanam dikurangi menjadi 60 x 60 cm
Kualitas Tanaman Porang
Jika salah mengiris dan porang tidak kering pada saat penjemuran maka akan timbul jamur. Timbulnya jamur pada irisan porang tentu saja akan merugikan. Nilai tukar rupiah akan menurun karena kualitas irisan porang tidak bagus dengan adanya jamur. Untuk diketahui porang membutuhkan banyak sekali perhatian mulai dari menanam, memeliharan dan melestarikannya kembali.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk skala ekspor antara lain :
1. Hal yang utama konsistensi produksi dan standar mutu komoditas. Misalnya 1 kg yang besar isi 8 biji dengan umur panen 2 tahun.
2. Sertifikasi international Ständar misalnya jepang yang banyak membutuhkan
3. Ada patner eksportir. Patner ini yg memfasilitasi eksportnya. Mulai dari penyediaan box standar eksport, armada pengiriman, ekspedisi eksport ( DHL), ada yg ngurusi di bagian karantina bandara Sukarno hatta, pengiriman via pesawat , sampai kepada buyer suatu negara, termasuk klaim asuransi klo ada masalah.
3. Ada SOP budidaya dan prosesing ( di Poktan/Gapoktan) .
Bagian prosesing ada quality control, penulisan box yang terdiri data nama buah, kode petani, jumlah buah, berat bersih, kode lot pengiriman dan kode client kami di suatu negara.
4. Data petani, kode petani, luas lahan, sampai kepada produksi tiap musim panen