Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP83545906
KABUPATEN BANYUMAS, 12 May 2019
Halo teman-teman, mas, mbak. Namaku Sadam Arbian, biasa dipanggil Sadam. Aku siswa kelas 11 SMK Negeri 2 Purwokerto. Dari dulu, aku memang ingin masuk sekolah kejuruan agar bisa langsung bekerja setelah lulus. Alhamdulillah, dengan dana bantuan pendidikan dari pemerintah, aku bisa mengenyam pendidikan di sana. Aku cukup beruntung bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas, tapi nasib keluargaku tak seberuntung itu. Sejak usia SD, ayah dan ibuku sakit-sakitan. Ayahku terkena penyakit paru-paru, tubuhnya jadi terlalu lemah untuk bekerja. Sejak saat itu, ibukulah tulang punggung keluarga kami. Kami membuka usaha warung kecil-kecilan di rumah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ekonomi keluarga kami semakin tertolong karena kakak perempuanku sudah mulai bekerja. Ujian buat kami sekeluarga tak sampai di situ saja. Saat aku kelas enam SD, ibuku divonis kanker payudara. Ibuku menjalani pengobatan sesegera mungkin dengan operasi pengangkatan payudara. Alhamdulilah, beliau sudah bebas dari kanker. Meski begitu, sejak 5 tahun lalu hingga sekarang, beliau harus rutin mengonsumsi obat yang harganya 60 ribu rupiah per tablet. Lagi-lagi, Allah maha adil. Dengan bantuan BPJS, kami bisa membeli obat semahal itu. Dalam rentang waktu itu, berkali-kali ayahku masuk ke rumah sakit. Hingga puncaknya, tanggal 9 Januari 2019 lalu, ayahku sudah tidak tertolong lagi. Sepeninggalnya ayahku, ibuku mulai sakit-sakitan. Beliau sering merasa pusing-pusing, sampai dua bulan lalu dan hanya bisa berbaring di tempat tidur saja. Tidak bisa berjalan, bicara pun menjadi tidak jelas. Warung kami jadi jarang buka, karena tak ada yang bisa menjaga. Bila memang ada waktu, biasanya aku yang berbelanja dan menjaga warung menggantikan ibuku. Sejak saat itu, kakak perempuanku menjadi tulang punggung keluarga kami. Keadaan ibuku tidak juga membaik, sampai-sampai sejak Januari lalu, ibuku sudah tiga kali dirawat di rumah sakit. Menurut vonis dokter, terdapat tumor di otak ibuku. Satu di otak kiri, dua di otak kanan. Menurut dokter, beliau harus segera dioperasi. Secepat mungkin, sebelum kondisinya tambah parah, kalau bisa sebelum lebaran tahun ini. BPJS adalah satu-satunya harapan kami. Namun, untuk dapat operasi dalam waktu secepat itu, BPJS kami yang kelas dua, harus naik ke kelas satu. Kami membutuhkan dana yang mungkin bagi teman-teman, mas, atau mbak sekalian tidak seberapa. 10 juta rupiah. Tetapi nominal itu begitu berarti bagi kami. Pontang-panting aku dan kakakku mengumpulkan uang untuk biaya itu. Sementara ini terkumpul 3 juta rupiah, berasal dari santunan yang kami dapatkan saat ayah kami meninggal. Saat ini, aku dan kakakku sedang bingung, dari mana kami dapat uang untuk menambal kekurangan itu. Aku masih sekolah, kakakku hanya karyawati dengan gaji UMR Purwokerto (sekitar 1,5 jt per bulan), bahkan untuk makan sehari-hari pun pas-pasan. Sementara keputusan untuk melakukan operasi harus kami berikan hari Selasa, tanggal 14 Mei 2019 ini. Demikian cerita singkatku mengenai keadaan keluargaku saat ini. Aku bercerita untuk memberikan kesempatan orang lain untuk memperoleh pahala karena berbuat baik. Bagi teman-teman, mas, mbak, yang merasa tergerak hatinya, aku mohon sedikit bantuannya agar ibuku bisa sehat kembali. Tanpa mengurangi rasa hormat, mohon share juga pada orang-orang baik di sekitar kamu. Terima kasih. Bantuan dapat disalurkan melalui : 139-00-1608325-9 (Mandiri) a.n Aldila Annisaul Firdausi Kontak Sadam langsung ke nomor : +62 895-3886-45065 atau datang langsung ke rumahnya di: Berkoh Rt 06 Rw 06 no 72
Disposisi
Senin, 13 Mei 2019 - 10:12 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Kamis, 27 Juni 2019 - 13:38 WIB
DINAS KESEHATAN
Selesai
Selasa, 02 Juli 2019 - 10:01 WIB
DINAS KESEHATAN