KABUPATEN MAGELANG, 28 Jun 2022

Sistem pemerintah tidak bergairah. Data tidak mewakili keadaan sebenarnya seorang warga minoritas yang jarang dilihat atau bahkan ditilik oleh kebijakan yang ada. Kita ini memang bukan soal perang harga ekonomi atau seberapa banyak tanah dan budaya diembat negara lain. Kita tidak separah itu untuk dijajah negara lain, namun lebih parah karena dijajah negara sendiri. Tuan yang terhormat, saya adalah anak yang terbuang oleh keegoisan keluarga dan menatap tegak kedepan dengan hanya kedua kaki saya. Bertahan karena saya memiliki daya untuk bekerja. Lantas mengapa hanya dengan data lapangan yang membuktikan bahwa saya mahasiswa lantas saya ditolak diterima oleh kartu prakerja. Sekarat saya adalah saat saya mampu tapi tanpa ada lapangan pekerjaan hadir untuk saya. Saya bukanlah pengangguran yang menginginkan hidup damai. Jika saya lalai bekerja bulan ini mungkin saya sudah mati bulan depan. Saya perempuan, dan akibat hal itu saya berhasil gagal dimasa pandemi dimana tangan saya tidak bisa meraih apapun. Entah mengapa saya bisa menjadi seperti ini, saya tidak menyalahkan pihak manapun saya hanya menayakan sampai mana orang-orang seperti kami terpinggirkan? Bahkan kementrian perempuan pun bungkam.