Rincian Aduan : LGWP46712382

Verifikasi Public

KABUPATEN PEMALANG, 04 May 2020

ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH. Yth. bpk Ganjar Pranowo Saya selaku salah satu siswa di SMAN 2 PEMALANG yang merasa terbebani atas biaya yang dituntut pihak sekolah. Pada tanggal 2 mei 2020 telah beredar surat untuk infaq/sodaqoh dengan keterangan rata-rata tahun lalu 470RB tanpa mencantumkan nominal yang pasti, padahal setiap akhir smester kami dimintai uang infaq/sodaqoh untuk masjid yang minimal 25RB yang menurut kami masih bisa dimaklumi. Lantas dengan beredarnya surat itu salah satu teman kami ada yang berinisiatif menanyakan ke BK untuk mencari penjelasan. Namun, dikarenakan BK tidak ikut campur atas pembuatan surat itu maka BK menyarankan menanyai guru kurikulum, dan menurut salah satu guru kurikulum mengatakan bahwasanya infaq/sodaqoh yang tercantum di dalam surat tersebut seikhlasnya. Pada saat hari yang telah di tentukan kami membayar infaq/sodaqoh dengan seikhlasnya dan dengan nominal yang menurut kami cukup pantas, lantas guru jaga loket infaq/sodaqoh tersebut memberitahu kami untuk melunasi kekurangan hingga menutupi 470RBd dan jika tidak infaq dengan nominal tersebut maka ijazah yang bersangkutan akan ditahan. Kami spontan mempertanyakan apakah beliau tidak memikirkan ekonomi orang tua para siswa yang tengah di landa kesulitan akibat pandemi ini, seperti: WFH dengan gaji setengah, ada yang harus tidak berdagang untuk menuruti himbauan pemerintah,ada yang di PHK, dan masih banyak kemungkinan yang lain. mereka yang sedang terkendala ekonomi keluarga harus memenuhi kebutuhan pokok keluarga, belum lagi jika ada keluarga yang sakit keras, bayi akan lahir/ baru lahir bukankah semua itu ada kemungkinanya?apakah beliau yang memikirkan pembangunan masjid tersebut tidak memikirkan kemungkinan ini? ekonomi Indonesia saat ini masih di kisaran RP.15,182/USD (4 mei, 08:26 UTC). Negara ini sedang giat giatnya membangun kembali ekonomi kenapa beliau malah lebih mementingkan masjid? apakah karena mayoritas? jangan bercanda, bahkan teman kami yang minoritas ikut menanggung beban pembuatan masjid yang bahkan mereka tidak menggunakanya.setau kami untuk infaq/sodaqoh itu sifatnya sukarela. Hingga kami berinisiatif menanyai kakak kelas yang sudah lulus dan mendapatkan jawaban yang serupa, bahwasanya jika tidak melakukan infaq/sodaqoh dengan nominal minimal 470RB ijazah akan di tahan dan iu benar benar terjadi kepada beberapa kakak kelas kita. sekian yang dapat saya sampaikan, saya harap bapak gubernur dapat menanggapi hal ini dengan segera. Bila ada salah tutur kata saya mohon maaf. sekian terimakasih.

0 Orang Menandai Aduan Ini