Rincian Aduan : LGWP36830688

Verifikasi Public

KABUPATEN SRAGEN, 24 Jun 2023

Kepada PDK Jateng, mohon kaji kembali kebijakan cut off DT Jateng pada PPDB SMA/SMK Jalur Afirmasi atau anak dengan ekonomi tidak mampu terancam putus sekolah. Saat ini adalah masa pendaftaran PPDB SMA/SMK, disaat jalur lainnya sudah ramai bahkan menggugurkan pendaftar, jalur afirmasi masih sepi, bahkan beberapa sekolah masih 0 pendaftar jalur afirmasi. Hal ini disebabkan masalah verval DT Jateng yang disinkronkan dengan akun pendaftar PPDB sehingga pada saat ajuan akun, sudah ditentukan apakah pendaftar tsb dengan ekonomi mampu atau tidak. Pada aduan sebelumnya, saya menghargai alasan Dinas Sosial memilih penggunaan DT Jateng yang diverval oleh petugas kelurahan selanjutnya dikategorikan, dan hanya kelompok P1, P2, P3 yang dapat mendaftar jalur afirmasi. Tetapi masalahnya adalah: 1. Tidak ada sosialisasi mengenai P1, P2, P3 ataupun verval DT Jateng pada Juknis PPDB. Bahkan petugas kelurahan tidak mengetahui hal ini. Saya dari Kelurahan Trobayan memandu petugas kelurahan untuk verval bermodal tutorial youtube. 2. Presentase yang sudah verval DT Jateng sangat rendah, melalui website bahkan masih ada DAERAH DENGAN PRESENTASE VERVAL BARU 1%. Bagaimana data yang sama sekali tidak menyeluruh bisa menjadi acuan PPDB. 3. Saat menyadari ajuan akun kami tidak bisa mendaftar jalur afirmasi, oleh PDK Jateng kami diarahkan ke Dinas Sosial, Sayang sekali Dinas Sosial lamban dan tidak jelas dalam memberikan informasi yang sepotong-sepotong, Bahkan akun WhatsApp Dinsos tidak aktif. 4. Dari DInas Sosial menyampaikan bahwa PDK Jatenglah yang mengambil kebijakan cut off data DT Jateng untuk PPDB, hingga kami dihimbau untuk verval DT Jateng oleh petugas kelurahan sebelum 14.30 WIB. Tapi saya verval sebelum deadline tersebut, status nya melewati batas cut off. Apa karena saat data masuk, oleh Dinsos tidak segera diproses penentuan P1 P2 P3? sehingga melewati batas waktu cut off. kacau. Bayangkan anak dari keluarga kurang mampu, tapi karena ULAH BAPAK/IBU YANG TERHORMAT dia tidak bisa mendaftar Jalur Afirmasi. Disaat tidak ada Sekolah yang dekat dengan rumahnya, kalah jika lewat jalur zonasi. Lalu keterbatasan ekonomi membuat nilainya tidak maksimal akhirnya kalah juga di jalur prestasi. Kalau mampu tidak masalah ke sekolah swasta, tapi yang tidak mampu? TERPAKSA MEREKA PUTUS SEKOLAH. Oleh karenanya sebelum terlambat mohon dipertimbangkan kembali

0 Orang Menandai Aduan Ini