Detail Aduan
Rincian Aduan : LGWP35121226
KABUPATEN KUDUS, 14 Jan 2015
Sekelumit cerita keluhan saya pada PBJS. Pada hari senin tgl 12 januari 2015, ibu saya seorang guru mengeluh sakit perut dan kepalanya sampai muntah2 saya bawa ke rumah sakit Aisiyah kudus. Dokter di Rs tsb memberikan tindakan suntikan kepada ibu untuk mengurangi nyeri pada perut dan kepala Saya lupa namanya. Namun belum ada reaksi yg timbul dan ibu merasa sangat kesakitan sekali. Akhirnya dokter menyarankan untuk mondok. Oke saya terus urus BPJS IBU. Namun yang terjadi kamar penuh jadi RS tidak bisa melayani ibu saya, akhirnya saya bawalah ibu ke RS Mardirahayu tanpa minta rujukan ke RS tsb karena Panik. Dimana waktu itu hujan lebat sekali. Setibanya di RS.Mardirahayu pelayanan cepat oleh perawat RS sampai akhirnya datanglah doctor yg melayani pada waktu itu saya masih ingat namanya dan bisa dicek di daftar jaga… dengan kurang sopan mohon maaf dokter menyuruh ibu saya yang dalam kondisi kesakitan untuk pulang dan bawa surat rujukan besok untuk bisa mengurus atau menggunakan BPJS. Astaga!!!! Sempat terjadi perdebatan dengan dokter tsb dengan ayah saya. Tapi dokter tsb bersikukuh pada pendirianya pasien harus pulang untuk dan kembali besok dan membawa rujukan….. Akhirnya saya melakukan konsultasi dengan perawat jaga pada malam itu, dia bilang gini aja mas pesan kamar dulu (aps) biar besok di verivikasi oleh petugas verivikator BPJS. OKE . akhirnya saya dapet kamar.diBETHESDA. Besok paginya tgl 13 januari 2015 siang hari saya bertemu dengan petugas dari BPJS yang mengatakan bahwa biaya ibu saya pada RS Tsb tidak dicover oleh BPJS. tidak bisa dikover oleh BPJS karena pada malam itu kesakitan ibu saya bukan termasuk dalam kategori EMERGENCY oleh yang terhormat Dokter jaga pada malam itu.. saya tanyakan lagi Trus bagaimana solusinya mas???? Beliau menjawab TIdak Bisa ya Tidak bisa … itu ga sesuai prosedur… maaf kami tidak bisa ……astaga ironis sekali sempat saya debat lama dengan beliau petugas BPJS namun jawabpanya tetap sama ..TIDAK BISAAA… Dengan berat hati saya menghubungi ayah saya dan beliau lgs menuju ke kantor BPJS disana beliau juga berdebat keras dengan bagian pengaduan… dan menyarankan ayah saya untuk menemui petugas PBJS (padahal saya disana) kami merasa di ping pong oleh petugas BPJS. Akhirnya ayah saya menuju ke RS MARDIRAHAYU (mengikuti anjuran dari petugas kantor BPJS kudus¬) untuk ke RS…. Setelah ketemu dengan Petugas BPJS jawabanya sama… TIDAK BISA… !!!! TIDAK SESUAI PROSEDUR…. Saya belum putus asa saya akhirnya minta dipertemukan dengan pihak managemen RS MARDIRAHAYU. Dengan dokter Yuni.. ayah menjelaskan kronologisnya … Pihak management sangat kooperatif dan menyerahkan kepada BPJS untuk keputusan apakah masuk dalam kategori dijamin oleh BPJS atau tidak…. Tetap saja TIDAK BISAAA…ayah lalu meminta tolong untuk menghadirkan Kepala Kantor BPSJ Kudus Namun petugas yang bersangkutan mengatakan juga Tidak bisa…. Pada hari itu juga ketika akan dilakukan tindakan medis usg perawat di RS tsb meminta DP sebanyak Rp.1000.000.- karena belum dikasih maka tindakan tersebut diurungkan oleh petugas tsb (yang saya tangkap perawat tersebut mungkin ,masih bingung pasien ini masuk BPJS ataukah Tidak) oke saya terima mereka hanya menjalankan tugas… akhirnuya saya memndatangi ruangan Bethesda saya bertemu dengan perawat tersebut saya mengatakan bahwa mbak tolong segala tindakan medis yang diperlukan untuk ibu saya segera dilaksanakan jangan menunggu BPJS.. akhirnya saat itu juga ibu saya segera di USG……Hari yang cukup melelahkan… akhirnya saya pulang.. sampai pada jam 0900 dikantor saya menulis keluhan saya terhadap pelayanan BPJS di kudus…. Bukan saya tidak mampu untuk membiayai pengobatan ibu saya …. Saya hanya meminta yang menjadi hak ibusaya kepada yang terhormat BPJS karena tiap bulan gaji beliau dipotong untuk BPJS. Saya rasa bukan ibu saya saja yang mengalami hal tersebut ………………..Semoga apabila anda mau berobat dengan menggunakan BPJS pahamilah aturan dan Prosedurnya dahulu supaya tidak mengalami hal serupa seperti yang ibu saya alami… Kudus, 14 January 2015 Satriyo Haryo Dwinanto (anak dari seorang guru)
Disposisi
Rabu, 14 Januari 2015 - 10:59 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Selasa, 02 Juli 2019 - 13:02 WIB
DINAS KESEHATAN
Selesai
Selasa, 27 Agustus 2019 - 08:06 WIB
DINAS KESEHATAN