Rincian Aduan : LGWP25751706

Verifikasi Public

KABUPATEN SUKOHARJO, 09 Feb 2017

ReGROUP Sekolah Dasar yang banyak kejanggalan 1. SDN dengan murid terbanyak nomer 2 di kecamatan ditutup 2. SDN yang sering menorehkan prestasi ditutup 3. Tidak ada sosialisasi sebelumnya kepada sekolah, murid dan wali murid 4. SK Regroup sudah ada tertanggal sejak tahun 2016 5. Adanya Campur tangan dari pihak Kelurahan / kepala desa dalam proses regrouping. 6. Adanya indikasi Regrouping diajukan karena ambisi seorang kepala sekolah SD, dan atas konspirasi kepala SD dengan kepala desa. 7. Penarikan / pemindahan siswa ke Sekolah lain oleh operator Dapodik (UPTD) tanpa pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari siswa dan wali murid. Di Jawa Tengah ada di Kabupaten Sukoharjo dan tepatnya di Kecamatan Tawangsari ada beberapa SD yang di regrouping ( khususnya SD Negeri ). Salah satunya adalah yang terjadi di SDN Kateguhan 3, dan SDN Kateguhan 1 di kecamatan Tawangsari. SDN Kateguhan 3 adalah salah satu SD Negeri di Kecamatan Tawangsari yang mempunyai jumlah murid terbanyak nomer 2 se Kecamatan Tawangsari, (dalam kategori SD Negeri dengan jumlah murid 170 an siswa). SDN Kateguhan 3 juga merupakan salah satu SD yang bisa dikatakan berprestasi di Kecamatan Tawangsari itu, untuk tingkat kecamatan dalam ajang lomba2 sering / selalu menempati peringkat juara 1-4 (4 besar). Karena sering juara di tingkat kecamatan, sehingga juga sering mewakili maju ke tingkat kabupaten. Bahkan pernah maju ke tingkat propinsi (walaupun tidak menjadi juara). SDN Kateguhan 1 adalah juga salah satu SD Negeri di Kecamatan Tawangsari yang mempunyai jumlah murid jauh lebih sedikit jika dibanding dengan SDN Kateguhan 3 (dalam kategori SD Negeri dengan jumlah murid 70 an siswa). Untuk prestasi SDN Kateguhan 1 dalam ajang lomba-lomba sering menempati peringkat juara 20 keatas. Di awal tahun 2017 ini oleh pemerintah daerah / dinas pendidikan menyatakan kedua SDN itu di ReGrouping dengan tanpa pemberitahuan/sosialisali terlebih dahulu kepada sekolah, siswa dan wali murid. Tahu-tahu SK Regrouping sudah jadi sejak akhir 2016. Yang sangat mengagetkan para guru, siswa, wali murid dan masyarakat yang peduli dengan lingkungan adalah Regrouping itu dilakukan dengan cara menutup sekolah SDN Kateguhan 3 menjadi SDN Kateguhan 1. Yang notabene SDN Kateguhan 3 adalah yang mempunyai jumlah murid yang banyak dan berprestasi. (bisa dikatakan termasuk sekolah Favorite). Secara jujur, para guru, siswa, wali murid dan masyarakat yang peduli dengan lingkungan sangat kecewa dengan informasi Regrouping itu. Setelah mendapat informasi itu, SDN Kateguhan 3 berusaha mengadakan pertemuan wali murid untuk memberikan informasi dan diskusi dengan wali murid yang juga dihadiri oleh kepala sekolah kedua belah pihak, Kepala UPTD, Pengawas, Komite Sekolah, dan Kepala Desa/Lurah, tetapi dalam acara pertemuan itu tidak didapat keputusan dan persetujuan khususnya dari komite dan wali murid. (intinya mereka menolak regrouping). Dengan belum adanya kesepakatan dan keputusan dari wali murid sampai saat ini, ternyata diam-diam pihak dinas (UPTD) menarik/memindahkan semua siswa SDN Kateguhan 3 ke SDN Kateguhan 1. Efek dalam proses Regrouping : 1. Murid dan Wali murid tidak setuju 2. Para Murid menjadi kurang bersemangat untuk bersekolah dan malas belajar 3. Penggeseran tugas kepada guru PNS dan Non-PNS/honorer yang dianggap kurang feer 4. Pendataan di Dapodik menjadi semrawut sehingga dikhawatirkan BOS tidak Cair dan Sertifikasi guru juga tidak cair. 5. Proses Belajar mengajar menjadi tidak kondusif. 6. Pengurangan / pemotongan gaji honorer dari SDN Kateguhan 3 7. Menghambat prestasi siswa 8. Menghambat semangat kinerja guru 9. Yang menjadi korban akhirnya malah anak-anak/siswa dan rakyat kecil (wali murid) dan honorer. Dengan kondisi seperti itu mohon pihak yang terkait untuk bisa mengevaluasi SK Regrouping itu dan bahkan meninjau kembali atas kebijakan Regrouping yang menutup SDN Kateguhan 3 yang jumlah murid 169 dibanding SDN Kateguhan 1 dng jumlah murid 70. Padahal misalkan kedua SDN itu tanpa di regroupun juga bisa berjalan sendiri-sendiri. Terima kasih.

0 Orang Menandai Aduan Ini