Rincian Aduan : LGWP00687965

Selesai Public

KABUPATEN SUKOHARJO, 07 Jun 2023

Pak Gub saya mengeluhkan tentang anak saya yang ABK, sekarang mau lulus SD, tp sebenarnya dulu kelas 1 SD (tahun 2017) sudah saya tes kan ke PLA (Pusat Layanan Autis) dan sudah direkomendasikan untuk ke SD Inklusi (karena masuk slow learner), saya sudah menembusi SD-SD Inklusi yang lokasinya dekat dengan rumah saya, tapi sayangnya SD2 tersebut membatasi penerimaan anak ABK, ada yang bilang cuma terima 1, ada yang bilang sudah tidak ada guru GBK, dan macam2 alasan, saya sudah lupa. Selain itu kalau masuk SD inklusi yang swasta saya tidak mampu karena biayanya tinggi dan ekonomi kami masih menengah bawah. Akhirnya saya nembusi SD muhammadiyah 7 surakarta (yang bukan SD inklusi, selain itu spp juga murah, lokasi Gading, kec. pasar kliwon) yang merupakan SD tempat sekolah saya dulu, disitu saya memohon pada kepsek untuk titip anak saya, dan akhirnya dikabulkan anak saya bisa bersekolah disitu sampai ini lulus SD, tapi ya dengan keterbatasan kemampuan anak saya mengikuti sekolah umum, istilahnya ya prestasinya paling rendah diantara teman2nya, dan untungnya juga guru2 disitu maklum dengan anak saya dan dengan sabar membimbing anak saya tanpa ada GPK (guru pendamping khusus). Sekarang mau melanjutkan SMP, saya bingung harus ke SMP mana, kalau swasta saya pastinya harus mencari yang standarnya tidak terlalu tinggi, kalau SMP Negeri Umum takutnya anak saya tidak bisa mengikuti, selain itu takut di bully mengingat anak saya pendiam dan sulit adaptasi. Tadi malam tanggal 6 Juni 2023 saya mencoba mencari-cari di internet tentang pendaftaran SMP, dan smpai ke hal PPDB online (pengumuman kelulusan SD besok tanggal 8 Juni 2023), dan akhirnya saya baru tahu kalau PPDB online ada jalur inklusi, setelah saya baca2 syaratnya ada assessment dari PLA untuk mendaftar ke SMP inklusi, hanya sayangnya sudah tutup akhir Mei kemarin, nah berarti saya sudah terlambat untuk melakukan assesment. Bagaimana ini pak Gub solusinya, karena anak saya SD nya bukan SD inklusi sehingga ya tidak ada instruksi DInas terkait yang membritahu ke SD anak saya (jadi Sd anak saya tidak salah dalam hal ini), andai anak saya kemarin bersekolah di SD inklusi tentunya tahu dan diberi info oleh sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Saya tidak tahu infonya dan tidak ada sosialisasi yang saya dengar sama sekali. Sya mencari-cari sekolah lewat internet dan ternyata baru tahu ada PPDB online, dan disitu saya merasa lega ada PPDB online jalur inklusi tapi sayangnya sudah terlambat. Kebetulan teman saya kuliah piskologi ada yang bekerja di PLA Surakarta, saya konfirmasikan tentang jadwal assessment, dia bilang tidak bisa melakukan assesment diluar jadwal. Ini bagaimana ya pak gub, apakah ada solusi bagi saya dengan anak ABK saya? Bisakah diselenggarakan lagi jadwal assessment khususnya bagi orang-orang yang tidak tahu jadwalnya? misalnya bisa masuk SMP inklusi apakah bisa dihapuskan saja biaya tambahannya? sebab dulu sewaktu SD (SD inklusi yang mau saya masukin) juga suruh mencari dan bayar sendiri GPK nya yakni sebesar waktu itu 700rb an /bulan, biaya yang sebenarnya juga saya tidak mampu untuk membayarnya tiap bulan. Sehingga ketika SD Muh 7 mau menerima anak saya, mau saya titipi anak saya, saya sangat bersyukur, karena tidak ada biaya tambahan apa-apa (karena ekonomi saya sedang terpuruk sekali waktu itu) sedangkan guru-guru disana mau membimbing anak saya dengan penuh kesabaran dan pengertian. Semoga permasalahan saya menyangkut anak ABK saya bisa segera ditangani oleh dinas terkait yang berada dibawah pengawasan bp Gubernur Jawa Tengah, Bp Ganjar. terimakasih. Oiya pak kami KTP domisili kami masuk Sukoharjo, tapi wilayah kami lebih dekat ke wilayah Surakarta, jadi kampung saya berbatasan jalan kecil dengan keluaharan LAweyan, Pajang. Seberang jalan kampung dari kampung saya sudah masuk Surakarta, sehingga sekolah-sekolah yang terjangkau justru sekolah-sekolah Surakarta. SD anak saya kedua juga masuk surakarta yakni SD tunggulsari pajang laweyan. Sehingga sebenarnya jarak rumah saya dengan SD muh 7 Ska sangat jauh, hal ini kamu tempuh demi anak saya untuk tetap mendapatkan pendidikan yang layak. Sekali lagi saya mohon kebijakan bp Gubernur untuk menyelamatkan Nasib anak-anak kami yang ABK. Sekali lagi terimakasih.

0 Orang Menandai Aduan Ini