Rincian Aduan : LGWA44085999

Selesai Public

KABUPATEN BOYOLALI, 03 Sep 2021

Alamat: Kabupaten/Kota Boyolali, Kecamatan simo, Kelurahan pelem Laporan: Melaporkan pada hari minggu tgl 25 Juli 2021 bpk saya meninggal di RSPA boyolali, waktu itu saya sendiri yg mendampingi & merawat bpk saya di RSPA selama 6 hari. Setelah bpk meninggal saya mengabari keluarga dirumah, setelah itu kakak ipar melapor ketua RT tmpt tinggal saya dan orang tua saya. Yg mau saya tanyakan, apakah ada peraturan yg mengharuskan laporan tentang kejadian kematian itu harus anak kandung atau istri? Sampai sampai kakak ipar saya diperlakukan tidak layak oleh ketua RT, dan ketua RT tdk bisa menerima tentang kabar meninggalnya bpk saya dan justru mencaci maki keluarga saya dan almarhum. Hal itu dipertunjukkan dgn jalan tidak mengumumkan berita duka itu ke warga dan membuat bingung warga kenapa tidak ada perintah untuk bedah bumi/menggali kubur. Setelah ada banyak cacian dan omongan yg tidak pantas dari ketua RT, langkah keluarga melakukan penggalian makam dengan membayar beberapa orang. Saya telah melaporkan hal tsb kepala desa tentang arogan & otoriternya RT. 25 RW. 07 kel. Pelem kec. Simo kab. Boyolali, tp karena alasan tertentu bpk kepala desa tidak bisa berbuat banyak. Diera perkembangan saat ini sifat pemimpin yg arogan & otoriter benar benar tidak dibutuhkan, mohon kepada bpk Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah mengambil langkah untuk membenahi birokrasi di desa Pelem kecamatan Simo kabupaten Boyolali. Berikut klarifikasi yg pernah saya share dalam group RT warga dgn tujuan tidak ada anggapan bahwa keluarga kami tidak mau menggunakan warga dimana tempat kami tinggal sbb : Sblmnya Mohon maaf kpd seluruh warga nayan RT. 25???? saya akan menyampaikan tanggapan atas beberapa pertanyaan dari warga RT 25 yg kbetulan bnyk ditujukan kpd saya/kluarga seputar kronologis proses pemakaman meninggalnya orang tua saya ( Bp. Soedarto ) sbb ; 1. Bpk saya meninggal hari minggu pukul 22.15. di RSPA boyolali 2. Langkah yg saya ambil, saya mengabari keluarga dirumah scr spontanitas. 3. Saya mengabari sdr bayan Pur yg saya anggap saudara sekaligus Kadus yg kami anggap bisa membantu memilihkan tempat dan letak pemakaman (saya beranggapan beliau yg paham letak terbaik dkt dgn lokasi dimakamkannya alm kakak saya Hesti) 4. Saya menghubungi sdr. Ardi (babi krisik) yg saya anggap bisa memberitahukan kabar duka ke saudara2 dr krisik. 5. Karena disaat kejadian hanya kakak ipar saya (sdr. Simon) yg sedang berada di rumah duka ( nayan) maka kemudian kakak ipar sy yg mewakili kluarga menyampaikan kabar duka pada warga Nayan melalui bpk. Rt 25. 6. Sdr. Simon sowan kpd bpk RT. 25 yg juga masih adik kandung almarhum (bapak ) di rumahnya untuk pemberitahuan kalau bpk saya meninggal, untuk minta pendapat& langkah2 yg diperlukan mengenai proses pemakaman slanjutnya 7. Respon yg diberikan bpk RT. 25 justru kurang menyambut dgn baik , walau sdh sowan& menyampaikan dgn cara& sikap yg sopan& baik 8. namun Bpk RT. 25 menginginkan yg harus datang langsung ke rumahnya yaitu istri bpk (sdri. Suparmi/ ibu saya) atau saya sendiri/kakak kandung saya. 9. Permintaan bpk RT. 25 kami anggap sangat tdk memungkinkan unt kami lakukan walau sdh di mediasi oleh beberapa pihak tp tetap tdk diterima, dan akhirnya negosiasi tdk menemukan hasil/ titik temu, mengingat : a. Posisi saya bersama kakak saya (Tatik) masih sedang berada di RSPA boyolali mendampingi& mengurus jenazah bpk kami. b. Kondisi istri/ibuk saat itu masih syok & lemah (namanya ditinggal suami) 10. maka dengan berbagai pertimbangan, masukan& saran bbrp pihak ; mengingat proses pemakaman tetap hrs segera dilaksanakan & tdk mgkn mgharap ada kendala/ rintangan2, maka diambil opsi dgn minta bantuan warga krapyak& krisik. 11. Dengan kesiap siagaan, kesadaran & solidaritas jiwa kemanusiaan warga krapyak dan krisik, Alhamdulillah penggalian makam selesai tanpa ada gangguan yg sempat di kawatirkan bersama. 12. Pemakaman selesai sekitar jam 07.00 pagi. 13. Saksi saksi untuk no. 7 sbg berikut : 1. Sdr. Simon ( kakak ipar ) 2. sdri. Niah ( istri bpk Rt 25 nayan ) 3. Sdr. Pur ( bayan) 4. Sdr Bambang Sri Surowo Ngadirejo, pelem, simo, boyolali 5. Sdr Ardi alias Babi. Krisik, pelem, simo, boyolali 6. Sdr Dwi Purnomo. Krisik, pelem, simo, boyolali 7. & bbrp orang saksi lain yg brjumlh skitar 7 orang 14. tanggapan ini skaligus sbg Klarifikasi yg bersifat tetap, bukan fitnah, bukan hoax, yg bertujuan unt memberikan kejelasan agar tdk menimbulkan bnyk persepsi. 15. Saya, Krisriawan Adi Saputro membuat tanggapan& klarifikasi ini untuk menerangkan skaligus mjwb beberapa pertanyaan warga yg disampaikan kpd saya/ kluarga agar tidak ada pandangan yg tdk sesuai terhadap keluarga kami mengenai proses pemakaman bpk kami dr warga RT. 25. 16. Trimakasih kpd warga nayan yg sbnrnya sdh ingin bersolidaritas ikut membantu proses pemakaman tp krn alasan tertentu akhirnya tdk jadi dilakukan. 16. Trimakasih kpd warga nayan Rt 25 yg sdh berkenan memberikan rasa empati & simpatinya atas meninggalnya bpk kami 17. Atas nama kluarga, kami sungguh2 menyampaikan mohon maaf yg sebesar2nya trutama unt alm. bpk kami apabila sewaktu hidupnya jika prnh ada kesalahan thd warga Nayan, sekali lg mohon dimaafkan . ???????? Demikianlah hal ini kami sampaikan, smoga dpt diketahui bersama. trimakasih ???????????? Demikian hal hal yg dapat saya sampaikan sebagai keluhan salah satu warga Jawa Tengah yg merasa mendapat diskriminasi dari ketua RT. 25 RW. 07 kel. Pelem kec. Simo kab. Boyolali dan atau mungkin karena orang tua saya beragama Katholik. Atas perhatian dari jajaran pemerintah Provinsi Jawa Tengah, kami mengucapkan banyak banyak terimakasih... Nuwun nuwun ????????

0 Orang Menandai Aduan Ini