Detail Aduan
Disposisi
Senin, 23 Maret 2020 - 15:03 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Selasa, 24 Maret 2020 - 17:46 WIB
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Progress
Rabu, 01 April 2020 - 08:43 WIB
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Selesai
Rabu, 01 April 2020 - 08:44 WIB
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
Dari permasalahan yang Saudara sampaikan dapat kami sampaikan hal-hal sebagi berikut : 1. Bahan baku tahu dan tempe kita sepenuhnya mengandalkan kedelai impor khususnya dari Amerika (85%); 2. Komoditi yang impor maka harga sepenuhnya tergantung dari nilai tukar rupiah terhadap dolar USA, artinya bila nilai tukar melemah seperti pada saat ini maka bisa secara otomatis harga kedelai import akan naik (kecuali stock dalam negeri cukup); 3. Berikut perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar USA : - Tanggal 2 Februari 2020 Rp. 13.672,- - Tanggal 20 Maret 2020 Rp. 16.000,- Naik 17% 4. Pemerintah sudah menggalakan Opsus Pajale, tapi harga kurang menarik bagi petani kedelai; 5. Kalau penimbunan kita dari OPD belum memperoleh laporan Solusi yang diberikan Disperindag Prov. Jateng : 1. Untuk menekan harga pembelian, hendaknya pengrajin tahu dan tempe membeli secara kelompok/koperasi dalam jumlah/partai besar, sehingga harga dapat lebih murah; 2. Asosiasi dapat mengusulkan kepada pemerintah agar membebaskan bea masuk kedelai, sehingga harga kedelai bisa lebih murah dibawah Rp. 6.600,-/kg 3. Asosiasi bisa mengusulkan pada Pemerintah untuk dapat mengimpor kedelai dari Negara lain seperti : Brazil, Argentina, China, India, Paraguay dan lain-lain. Demikian informasi yang bisa kami sampaikan, matur suwun.
|
||
|