Detail Aduan
Rincian Aduan : LGAN15268790
KABUPATEN BLORA, 05 Mar 2023
assalamualaikum pak . nuwun Sewu pak Ganjar Pranowo. Ini di daerah saya khusus Blora Jawa tengah . banyak sekali kasus penyakit LSD yang terjangkit pada sapi2 warga harap diberikan penyuluhan dari Dinkes hewan agar warga pada tau dan memahami nggeh pak. ini banyak sekali warga sini yang mayoritas peternak yang kurang memahami kondisi penyakit hewan seperti ini(karena mayoritas peternak disini sudah berumur) . sampai-sampai dikaitkan dengan usum lato-lato yang menyangka penyakit ini karena wabah lato-lato 😁 . soalnya penyakitnya seperti lato-lato pak benjol benjol . suwun semoga bisa diterima dejgan baik laporan saya dan bisa direalisasikan suwun pak ganjar #penyakitLSDsapi #desa Plosorejo Banjarejo
0 Orang Menandai Aduan Ini
Disposisi
Minggu, 05 Maret 2023 - 13:23 WIB
Admin Gubernuran
Verifikasi
Selasa, 07 Maret 2023 - 08:17 WIB
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Terimakasih atas informasi dan laporannya
terkait kejadian kasus penyakit LSD pada ternak Sapi di Blora Jawa Tengah.
Dapat kami sampaikan informasi bahwa Penyakit LSD disebabkan oleh Lumpy Skin
Disease Virus (LSDV) family Poxviridae. Beberapa tanda klinis penyakit LSD yang
dapat dikenali antara lain pada awal penyakit ditemukan adanya leleran
cairan/kotoran dari hidung dan mata, penurunan produksi susu pada masa laktasi,
demam tinggi lebih 41 derajat selsius dan pembengkakan kelenjar getah bening
(lymph nodes) dibagian prescapularis dan pre femoralis (mudah dikenali dengan
perabaan). Tanda klinik berikutnya akan muncul nodul-nodul/benjol-benjol
dibawah kulit dengan diameter beragam 2-5 cm dan kemudian menjadi luka kulit
(nodular skin lesions) di bagian kepala, leher, dan bisa tersebar di bagian
tubuh lainnya (ambing, dll), 48 jam setelah muncul demam. Luka keparahan
kulitnya bisa variasi dari yang sedang sampai berat. Jumlah virus di bagian
luka kulit ini sangat banyak dan sangat disukai oleh Lalat, nyamuk dan caplak.
Penularan Penyakit LSD dari ternak yang
sakit ke ternak yang sehat dapat di sebarkan oleh peran Vektor mekanik (lalat,
nyamuk dan Caplak). Pengendalian penyakit LSD ditempuh melalui biosekuriti
Kandang peternakan melalui gerakan Kebersihan dan desinfeksi kandang dan
lingkungan oleh peternak, pengendalian lalu lintas ternak terinfeksi, Vaksinasi
pada ternak sehat. Peningkatan daya tahan tubuh dari ternak sapi sakit melalui
layanan pengobatan oleh petugas dinas Kabupaten Kota, pemberian pakan yang
baik. Desinfeksi peralatan kandang dengan cairan desinfektan/sabun.
Pengendalian Vektor lalat, nyamuk dan caplak. Penyakit LSD hanya menyerang
ternak Sapi dan Kerbau, tidak menyarang kambing dan domba. Penyakit LSD tidak
ZOONOSIS (tidak menular ke manusia). Produk daging dan susu dari hewan
terinfeksi dapat dikonsumsi masyarakat setelah dilakukan pemeriksaan oleh
petugas dinas dan produk telah di masak dengan sempurna. Pelaksanaan penyuluhan
(KIE) terkait penanganan LSD di Blora kususnya di desa Plosorejo Banjarejo dijadwalkan
pada hari selasa, 7 Maret 2023. Narahubung yaitu Drh Tejo-Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora. CP. WA. 085225147268
Kegiatan layanan tersebut juga perkuat
oleh tim Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa
Tengah. Demikian tanggapan dari kami. Terimakasih.
Progress
Selasa, 07 Maret 2023 - 08:18 WIB
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Terimakasih atas informasi dan laporannya
terkait kejadian kasus penyakit LSD pada ternak Sapi di Blora Jawa Tengah.
Dapat kami sampaikan informasi bahwa Penyakit LSD disebabkan oleh Lumpy Skin
Disease Virus (LSDV) family Poxviridae. Beberapa tanda klinis penyakit LSD yang
dapat dikenali antara lain pada awal penyakit ditemukan adanya leleran
cairan/kotoran dari hidung dan mata, penurunan produksi susu pada masa laktasi,
demam tinggi lebih 41 derajat selsius dan pembengkakan kelenjar getah bening
(lymph nodes) dibagian prescapularis dan pre femoralis (mudah dikenali dengan
perabaan). Tanda klinik berikutnya akan muncul nodul-nodul/benjol-benjol
dibawah kulit dengan diameter beragam 2-5 cm dan kemudian menjadi luka kulit
(nodular skin lesions) di bagian kepala, leher, dan bisa tersebar di bagian
tubuh lainnya (ambing, dll), 48 jam setelah muncul demam. Luka keparahan
kulitnya bisa variasi dari yang sedang sampai berat. Jumlah virus di bagian
luka kulit ini sangat banyak dan sangat disukai oleh Lalat, nyamuk dan caplak.
Penularan Penyakit LSD dari ternak yang
sakit ke ternak yang sehat dapat di sebarkan oleh peran Vektor mekanik (lalat,
nyamuk dan Caplak). Pengendalian penyakit LSD ditempuh melalui biosekuriti
Kandang peternakan melalui gerakan Kebersihan dan desinfeksi kandang dan
lingkungan oleh peternak, pengendalian lalu lintas ternak terinfeksi, Vaksinasi
pada ternak sehat. Peningkatan daya tahan tubuh dari ternak sapi sakit melalui
layanan pengobatan oleh petugas dinas Kabupaten Kota, pemberian pakan yang
baik. Desinfeksi peralatan kandang dengan cairan desinfektan/sabun.
Pengendalian Vektor lalat, nyamuk dan caplak. Penyakit LSD hanya menyerang
ternak Sapi dan Kerbau, tidak menyarang kambing dan domba. Penyakit LSD tidak
ZOONOSIS (tidak menular ke manusia). Produk daging dan susu dari hewan
terinfeksi dapat dikonsumsi masyarakat setelah dilakukan pemeriksaan oleh
petugas dinas dan produk telah di masak dengan sempurna. Pelaksanaan penyuluhan
(KIE) terkait penanganan LSD di Blora kususnya di desa Plosorejo Banjarejo dijadwalkan
pada hari selasa, 7 Maret 2023. Narahubung yaitu Drh Tejo-Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora. CP. WA. 085225147268
Kegiatan layanan tersebut juga perkuat
oleh tim Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa
Tengah. Demikian tanggapan dari kami. Terimakasih.
Selesai
Selasa, 07 Maret 2023 - 08:18 WIB
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Terimakasih atas informasi dan laporannya
terkait kejadian kasus penyakit LSD pada ternak Sapi di Blora Jawa Tengah.
Dapat kami sampaikan informasi bahwa Penyakit LSD disebabkan oleh Lumpy Skin
Disease Virus (LSDV) family Poxviridae. Beberapa tanda klinis penyakit LSD yang
dapat dikenali antara lain pada awal penyakit ditemukan adanya leleran
cairan/kotoran dari hidung dan mata, penurunan produksi susu pada masa laktasi,
demam tinggi lebih 41 derajat selsius dan pembengkakan kelenjar getah bening
(lymph nodes) dibagian prescapularis dan pre femoralis (mudah dikenali dengan
perabaan). Tanda klinik berikutnya akan muncul nodul-nodul/benjol-benjol
dibawah kulit dengan diameter beragam 2-5 cm dan kemudian menjadi luka kulit
(nodular skin lesions) di bagian kepala, leher, dan bisa tersebar di bagian
tubuh lainnya (ambing, dll), 48 jam setelah muncul demam. Luka keparahan
kulitnya bisa variasi dari yang sedang sampai berat. Jumlah virus di bagian
luka kulit ini sangat banyak dan sangat disukai oleh Lalat, nyamuk dan caplak.
Penularan Penyakit LSD dari ternak yang
sakit ke ternak yang sehat dapat di sebarkan oleh peran Vektor mekanik (lalat,
nyamuk dan Caplak). Pengendalian penyakit LSD ditempuh melalui biosekuriti
Kandang peternakan melalui gerakan Kebersihan dan desinfeksi kandang dan
lingkungan oleh peternak, pengendalian lalu lintas ternak terinfeksi, Vaksinasi
pada ternak sehat. Peningkatan daya tahan tubuh dari ternak sapi sakit melalui
layanan pengobatan oleh petugas dinas Kabupaten Kota, pemberian pakan yang
baik. Desinfeksi peralatan kandang dengan cairan desinfektan/sabun.
Pengendalian Vektor lalat, nyamuk dan caplak. Penyakit LSD hanya menyerang
ternak Sapi dan Kerbau, tidak menyarang kambing dan domba. Penyakit LSD tidak
ZOONOSIS (tidak menular ke manusia). Produk daging dan susu dari hewan
terinfeksi dapat dikonsumsi masyarakat setelah dilakukan pemeriksaan oleh
petugas dinas dan produk telah di masak dengan sempurna. Pelaksanaan penyuluhan
(KIE) terkait penanganan LSD di Blora kususnya di desa Plosorejo Banjarejo dijadwalkan
pada hari selasa, 7 Maret 2023. Narahubung yaitu Drh Tejo-Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora. CP. WA. 085225147268
Kegiatan layanan tersebut juga perkuat
oleh tim Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa
Tengah. Demikian tanggapan dari kami. Terimakasih.